Cerpen: Rumah Usang dan Kisah yang Menyertainya

0

Mula sejak pertama mereka bertemu.di daerah Negara bagian Kelantan,saat farida terdampar disana,kemudian ia mengajak farida tinggal bersama nya,hingga ahirnya berkat usaha dan kegigihanya,dia diterima bekerja disebuah perusahaan tempat bekerja kami sekarang.
“Sudah hampir tiga tahun aku dan farida bekerja di perusahaan yang sama di Malaysia ini mas..”kata Sri,menjelaskan.
Di Ruang selasar lantai 8 Rumah sakit itu,kemudian ia dan Sri melanjutkan cerita perjalanan farida hingga sampai ke Malaysia.
Matanya tampak berkaca kaca mendengar penuturan sri.
“Farida juga selalu menceritakan tentang mas,ia menggambarkan mas,seorang abang,kakak yang ia kagumi,penyayang,mandiri dan seorang pekerja keras,ia juga sering mengatakan rindu kepada Ibunya yang sudah lama meninggal,rindu kepada mas,rindu akan semua masa-masa kecil dahulu,sebelum kebahagian itu dirampas oleh waktu,waktu yang tidak adil..”kata Sri menyampaikan semua kata-kata yang pernah diceritakan Farida padanya.
“Farida sosok wanita tangguh mas,ia seorang pejuang,tak mengenal kata menyerah,ia tak mau merepoti orang lain,tapi satu hal.ia sepertinya tidak menyukai ayahnya.sering kali ia seperi tersindir jika kami bercerita mengenai sosok ayah,wajahnya seperti dipenuhi amarah dan kebencian jika menyinggung tentang sosok ayah..”kata sri melanjutkan.
“I hate him..”kata sri mengutip ungkapan farida tentang sosok Ayahnya itu.
“Ya kurang lebih begitulah mbak,semua yang diceritakan farida memang apa adannya,kami berdua harus terpisah sejak kecil,oleh karena keadaan..”katanya melanjutkan,matanya menatap kesatu arah kejauhan sana.
Dua hari kemudian.
Perkembamgan kesehatan farida mulai semakin membaik,tangan nya mulai merespon gerakan,matanya mulai terbuka perlahan lahan,bayangan matanya menatap sosok wajah,yang masih terasa asing baginya.
“Abaaaaa….ng..?”kata farida,dengan suara perlahan,bahkan nyaris tak terdengar,saat melihat wajah abangnya persis duduk disampingnya.
“Ia ito…ini aku abang mu,Hxxxan,aku disini ito..”
seketika tangis farida langsung pecah,dan berusaha memeluk tubuh abangnya,mereka saling berpelukan,menangis meluapkan kerinduan masing-masing.
“Kemana saja kau bang selama ini…huu..huu..huu…”kata farida sambil menepuk nepuk punggung ibotonya itu,seakan meluapkan rasa kesal sekaligus rasa rindunya selama ini.
“Ia..aku sudah disini ito..maafkan aku itoku…”jawabnya sambil menangis sesengukan.
Sri yang sejak tadi berada diantara mereka menyaksikan situasi yang mengharu biru itu,turut menitikkan air mata,ia merasa amat terharu sekaligus terhenyuh akan situasi itu.

Setelah farida pulih dan sehat,ia mengikuti ajakan ibotonya,supaya ikut ke jakarta agar ia bisa melanjutkan kuliahya,seperti yang ia cita citakan semenjak kecil.
Kini.farida sedang kuliah disalah satu Universitas di bilangan Jakarta Barat,mengambil jurusan Bisnis Managemen,dan kini telah memasuki semester tiga.**

Demikian.

Bresman Silalahi
Ciputat 12/07/2015

1
2
3
4
5
6
7
8
Previous articleFantastik 6 Negara Ini Punya Koneksi Internet Tercepat Di Dunia
Next article10 Boru Batak Pemain Taganing Gondang Batak Yang Bikin Bangga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.