Tuak Itu Baik: Sebuah Kisah

0

Tuak adalah jenis minuman yang berasal dari air nira sebagai bahan pokok pembuatannya. Minuman memabukkan ini dulunya adalah minuman yang dihidangkan hanya untuk jamuan-jamuan di acara-acara adat. Minuman hasil fermentasi yang memabukkan ini dihidangkan bagi kaum aristocrat Batak dan tetua adat dalam pertemuan adat serta rapat penting.

Agak unik memang, karena, bagi pemikiran kita, sekalipun minuman memabukkan ini akan membuat seseorang jujur dan lebih terbuka tanpa menutup-nutupi atau sungkan dan segan, bagaimana mungkin minuman ini bisa membantu berjalannya pengambilan keputusan? Bayangkan saja, orang-orang yang sedang berada di bawah pengaruh kemabukan, berkumpul demi pengambilan keputusan, how can?

Dalam tradisi orang Batak, tuak berperan penting dalam acara manuan ompu-ompu, dimana tuak digunakan untuk menyiram ompu-ompu tersebut yang ditanam di atas tambak orang yang sudah meninggal. Untuk acara manulangi tuak juga turut ambil bagian menjadi sarana yang melengkapi acara tersebut, untuk kemudian dijadikan sesaji yang wajib ada untuk dipersembahkan kepada roh seseorang yang telah meninggal dunia.

Tapi, OK. Barangkali, nenek moyang dan orang Batak tempo dulu punya keahlian untuk mengatasi hal ini. Namun, saat ini, tuak tak lebih dari minuman yang berujung pada keonaran. Minuman ini kini telah menjadi minuman wajib di kalangan preman. Kini, tuak seringkali menjadi hidangan wajib, bertemankan tambul, dan sudah menjadi minuman rakyat, bukan lagi semata-mata bagi golongan khusus seperti dahulu.

Siapa kira, minuman ini ternyata memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan? Nah, sekedar informasi, “legen”, asal muasal minuman tuak –air nira, sebelum fermentasi- baik untuk kesehatan, dapat mengikis batuan kalsium yang ada di saluran kencing dan ginjal bila dikonsumsi denga teratur, dan dalam porsi tepat selama sebulan.

Tuak, memiliki banyak manfaat. Jadi, berhenti berpikir negative tentang tuak. Selain sebagai bahan baku pembuatan gula aren, tuak juga merupakan bahan baku pembuatan cuka makanan, Arenga Vinegar. Tuak juga bermanfaat melancarkan ASI yang tumpat bila diminum secara teratur sehabis bersalin oleh si ibu yang menyusui. Bahkan Ferdinand lumbantobing, Mantan Menteri Penerangan RI, mengatakan bahwa, minum tuak secara teratur itu baik, dengan syarat, perut tidak dalam keadaan kosong dan porsi tidak berlebih. Nah, artikel kali ini, entah sebagai kampanye tuak, atau bukan, yang jelas, tuak dalam porsinya itu, baik.

Previous articleBatak, Cina, Korea: Pecinta Daging Anjing?
Next articlePora-Pora Danau Toba Diminati Warga Bengkulu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.