Parapat – Wisata Penangkaran Hewan Monyet Sibagading

0

Na e.. Na e.. Na e.., demikian sebutan untuk memanggil hewan monyet (bodat) dan kera (herek) saat memberi makanan berupa pisang dan kacang. Teriakan memanggil kawanan hewan monyet yang berada di penangkaran oleh penjaga tempat tersebut, oleh ibu boru Marbun dikala pengunjung yang datang memberi makan monyet-monyet dan kera. Parapat – Wisata Penangkaran Hewan Monyet Sibagading.

Lokasi tempat penangkaran hewan yang dilindungi ini berada tidak jauh dari kota Parapat ini yakni di desa (huta) Sibaganding dekat tugu Marsuse, lebih kurang 40 kilometer dari kota Pematang Siantar (lintas Siantar – Parapat), atau 4 kilometer dari Kantor Camat kota Parapat. Luas hutan lindung Sibaganding tempat penangkaran hewan monyet dan kera tersebut memiliki luas areal lebih kurang 50 hektar. Membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit berjalan di jalan setapak menuju lokasi tempat bersantai dan melihat hewan monyet dan kera diberi makanan.

Populasi Monyet dan Kera Menurun

Dari beberapa penurutan dari pengolala tempat tersebut yakni ibu boru marbun kepada kami saat berkunjung kesana beberapa waktu lalu, dari 15 kelompok monyet dan kera yang mereka rawat sudah berkurang jumlahnya. Hampir setiap tahun lebih dari sepuluh ekor hewan yang mereka urus mati. Itu sebabnya kami dari pihak pengelola tidak memberikan izin kepada pengunjung baik lokal dan dari manca negara tidak dibenarkan membawa makanan seperti kacang, pisang dan makanan lainnya dibawa masuk ketempat penangkaran ini, tambah boru Marbun. Diantara hewan yang mati kami temukan akibat keracunan makanan. Karena kami tidak bisa menjamin makanan yang dibawa kedalam lokasi cocok buat monyet-monyet dan kera disini.

Dilokasi penangkaran ini sudah disediakan makanan yang khusus dibuat oleh pengelola untuk diberikan kepada hewan-hewan tersebut dengan membeli dengan harga berfariasi. Rp. 10.000 untuk satu sisir pisang dan Rp. 5.000 untuk kacang rebus. Bagi para pengunung tidak perlu takut saat memberikan makanan kepada hewan monyet dan kera sebab hewan tersebut tidak akan menggigit. Cukup mengangkat tangan tinggi dan lempar satu per satu pisang, begitu juga dengan kacang-kacangan cukup dengan melempar ke arah kerumunan monyet dan kera.

 

Lebih Dekat – Wisata Alam Monyet Parapat

Foto-foto:

Ada juga pengalaman unik yang kami alami berada di tempat wisata penangkaran hewan monyet Sibaganding bersama keluarga Harianja (Vanshea Hotel), Jamez Pakapahan serta Yetty Aritonang beserta keluarga Jean Juge dan Victor. Ada beberapa kelompok monyet yang menghampiri kami dan merogoh tas-tas yang kami bawa pada waktu itu. Ada perasaan takut pada saat beberapa monyet mencoba meraih tas dan merogoh isinya.

Monyet-monyet ini tidak mencuri, tenang saja tutur ibu boru Marbun mencoba meyakinkan kami. Indra penciuman mereka (monyet) sangat besar, mereka sangat tertarik dengan bau-bauan seperti parfum, permen, bahkan tissu. Segera ibu boru Marbun berteriak keras seakan-akan bisa berbica dengan monyet itu,”hoi lao ho, unang jamai tas ni halaki” (hei monyet pergi jauh, jangan pengang tas mereka).

Ayo kita lihat lebih dekat seperti apa prilaku hewan monyet dan kera saat mereka berebut makanan yang kami berikan, simak video liputan berikut ini:

[tube]http://www.youtube.com/watch?v=YvfZb8O8Xuw[/tube]

Previous articleLirik lagu Batak – Ito Na Lagu
Next articleKondisi Orang Batak Pasca Kerusuhan Di London Inggris

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.