(Gobatak – P. Siantar) Kerajinan bertenun ulos Batak memang masih di dominasi peran wanita Batak, namun hal ini tidak menjadi suatu keharusan bahwa pria tidak bisa mengambil peranan untuk kerajinan ini. Misalnya saja, Daniel Sianturi (17 Tahun) pemuda batak asal Siantar ini mampu bertenun.
Bagi pemuda Batak ini butuh waktu lebih kurang 2 minggu untuk mempelajari bagaimana bertenun ulos Batak. Kepada Gobatak.com, Daniel mengatakan tadinya hanya berawal dari melihat, dan memperhatikan ibunya (orangtua Daniel) bertenun, kemudian timbul niatnya untuk membantu orangtuanya.
Semenjak masih duduk dibangku SMP, Daniel sudah bisa bertenun ulos Batak. Memang awalnya agak sulit, tetapi karena sudah sering memperhatikan orangtuanya kesulitan-kesulitan yang dialami bisa dilalui, tutur Daniel.
Di Siantar bertenun ulos batak seperti ini disebut dengan Kasuksak (katuktak). Dari satu gulungan bahan tenunan bisa menghasilkan lebih kurang 100 helai ulos. Menurut pemuda Batak ini, butuh waktu sekitar 1 bulan bahkan lebih untuk menyelesaikan satu gulungan. Tergantung niat juga, tambahnya.
Untuk membuat motif ulos dengan lihai dan cekatan, Daniel memasukkan benang dan mengayunkan kayu tenun tanpa berhenti lama, begitu seterusnya. Hanya dengan kepastian menebak urutan tanpa menghitung helai benang lagi.

Menunggu jadwal masuk kuliah, lebih baik saya mengisi waktu untuk bertenun, tutur Daniel. Digubuk kecil yang berukuran 3 x 3 meter ini tepat berada didepan rumah, setiap harinya Daniel mengisi kesehariannya untuk membantu orangtuanya bertenun.
Seperti apa dan bagaimanaa kelihaian Daniel bertenun ulos Batak, dapat kita lihat video liputan gobatak.com berikut ini:
Ayo gabung di fans page Facebook nya gobatak Klik Disini, sambil minum Kopi Luwak Lintong yang asli dari tanah Batak Order Disini | Silahkan membuat tautan balik (backlink) situs ini (https://www.gobatak.com) pada website atau blog pribadi anda – untuk memasang iklan di situs gobatak, silahkan email kami di alamat ini: parhobas@gobatak.com | Mauliate. Horas