Tanah Batak Simalungun adalah sebuah Kabupaten di Sumatera Utara beribukotakan di Pematang Raya resmi pindah Juni tahun 2008 setelah Pematang Siantar. Kabupaten Simalungun memiliki jumlah masyarakat lebih kurang 830.000 jiwa yang tersebar di 30 kecamatan atau 306 desa. Tanah Simalungun juga mencakup 6,12 % luas wilayah Provinsi Sumatera Utara atau lebih kurang 439.000 ha.
Asal Kata “Simalungun”
Terkisah sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Nagur yang diperintah oleh Raja pada jaman (dinasti) Damanik. Diperkirakan kerajaan Nagur bermula sekitar abad ke-13, atau hampir 30 tahun berkuasa dan kerajaan Nagur sudah dipimpin oleh beberapa generasi. Sampai pada akhirnya kerajaan Nagur pun berakhir setelah perpecahan perebutan daerah kekuasaan oleh pengaruh pihak musuh yang menyerang kerajaan Nagur.
Bermunculanlah beberapa kerajaan-kerajaan kecil pecahaan dari kerajaan Nagur di beberapa daerah yang dibuat oleh keturunan keluarga Raja Nagur. Kerajaan Silou oleh Purba Tambak, Kerajaan Tanoh Jawa oleh Sinaga, dan Kerajaan Raya oleh Saragih. Hingga pada suatu hari negeri Nagur diserang oleh penyakit menular seperti cacar dan kolera. Sampai penyakit ini disebut “Hattu ni Sapar” membuat hampir seluruh masyarakatnya pindah atau mengungsi sampai ke seberang Tao Toba (Danau Toba) di Samosir sana.
Sahali misir (sekali pergi/ mengungsi) dalam bahasa Simalungun, hingga diyakini dari perkataan Sahali Misir menjadi daerah itu disebut Samosir (sekarang). Sampai suatu waktu yang tidak diketahui para pengungsi kemudian kembali ke tanah asalnya (huta hasusuran). Tanah asal yang dulunya jaya dan makmur saat masa kepemimpinan Kerajaan Nagur terlihat sepi. Tanah asal mereka sebut Sima Sima Lungun dalam bahasa Simalungun yang diartikan tanah atau daerah yang sunyi tanpa tuan.
“Sima Sima Lungun.. sima sima lungun kerajaan Nagur” perkataan ini tersebar keseluruh pelosok daerah hingga ke suluruh kerajaan-kerajaan kecil. Sebutan tersebut berganti dari hari ke hari hingga akhirnya disebut batak SIMALUNGUN hingga saat ini.
Tulisan ini dibuat hasil pantauan team Gobatak.com dari beberapa sumber.
[…] Aritonang yang sudah tinggal bertahun-tahun di eropa (Paris) lebih fokus menjelajahi Tanah Batak sembari mengenalkan keindahan serta budaya sendiri kepada orang terdekatnya. Liburan kali ini oleh […]
[…] adalah merupakan bagian dari struktur pakaian adat Simalungun ditambah aksesoris untuk melengkapi ulos sebagai penutupi tubuh sampai kaki (atau dengan […]