Yuk Mengenal Ulos Bintang Maratur Lebih Dekat

1

Apakah Anda sudah mengenal ulos bintang maratur?! Kalau belum berikut penjelasan mengenai ulos ini untuk Anda. Jadi Ulos Bintang Maratur ini adalah jenis Ulos yang paling banyak digunakan di dalam acara-acara adat Batak.

Menurut informasi yang kami kumpulkan, ada dua jenis Ulos Bintang Maratur. Atau lebih tepatnya ada dua jenis asal pembuat jenis ulos ini, yakni dari Tapanuli (Tarutung) dan Toba (Balige dan Samosir sekitarnya). Bisa dikatakan motif dan corak hampir sama, yaitu motif zigzag mirip gelombang nadi (turun-naik) atau lebih mirip dengan gambaran gelombang suara/ audio.

 

Belum pasti bagaimana sebenarnya gambar asal dari motif tersebut, apakah dulunya pengerajin tenun ulos batak jaman dulu membuatnya karena bias dari pancaran cahaya bintang atau hal lain tapi tu mungkin saja. Ini hanya asumsi saja. Namun ada yang membedakan Ulos Bintang Maratur dari kedua asal tersebut diatas.

Kalau Ulos Bintang Maratur yang berasal dari Tapanuli Utara (Tarutung) itu memiliki motif tambahan yakni berupa gambar bintang besar di bagian kepala ulos atau di kedua bagian ujung ulos tersebut. Sementara yang berasal dari Toba tidak memiliki motif tambahan. Ulos ini sudah jarang sekali ditenun manual, hanya berapa saja yang bertahan bertenun manual dan hal ini masih ditemukan di daerah Tarutung saja.

Untuk pembuatan ulos bintang maratur ini para penenun manual di Tarutung dapat dihasilkan 3-4 hari untuk 1 helai per harinya. Untuk tenun bukan mesin bisa menghasilkan 1-2 hari saja per lembar kain ulos.

Fungsi Ulos Bintang Maratur

Untuk makna dan fungsi Ulos Bintang Maratur ini memiliki fungsi yang berbeda juga sesuai dengan daerah masing-masing. Meskipun secara umum untuk konsep dan pemahaman dalam adat batak adalah sama.

Baca: Jenis-jenis ulos Menurut Tema/ Motif Ornamen

Khususnya di daerah Toba, ulos ini biasanya diberikan pada saat syukuran atau selamatan atas kehamilan ibu di bulan ke tujuh. Diberikan oleh orangtua dari pihak perempuan untuk anak perempuannya, dan acara adat ini sering disebut acara Pitu Bulanan (7 Bulanan). Dan juga ulos ini dapat diberikan kepada Pahompu (cucu) pertama yang baru lahir sebagai ulos parompa (kain gendongan), yang bermakna agar dengan anak yang baru lahir ini pertanda akan lahir lagi anak yang berikutnya. Ya, banyak anak banyak rezeki. Begitulah pesan orang-orang tua dulu. Khusus yang beragama Kristen, biasanya ulos ini diserahkan sesudah acara babtisan di gereja.

Berbeda di daerah Tapanuli (Tarutung sekitarnya). Ulos Bintang Maratur ini khusus diberikan kepada anak/ keluarga yang melakukan adat memasuki rumah baru. Bagi orang Batak adalah suatu kebanggan besar dimana seorang anak/ keluarga dapat mandiri dengan berhasil membangun dan mendirikan rumah sendiri. Ini adalah suatu prestasi besar bersosial di masyarakat Batak. Dimana keberhasilan ini dianggap merupakan berkat yang sangat berharga yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa untuk keluarga tersebut. Dan ulos ini bisa diberikan oleh orangtua kepada Anaknya.

Baca: Siapa Pemberi & Penerima Kain Ulos Di Pernikahan Adat Batak

Pada intinya Ulos Bintang Maratur ini adalah sebagai perantaran ucapan suka cita atau berita gembira yang diberikan kepada orang-orang tertentu yang mendapat berkat/ rezeki agar semua orang disekitarnya juga turut merasakan kebahagian. Seperti sinar bintang yang memberikan cahaya kecil disekitarnya, demikian jugalah makna dari Ulos Bintang Maratur.

Previous articleContoh Percakapan Bahasa Batak “Aku Sayang Kamu”
Next articlePesona Pantai Pasir Putih Parbaba Samosir

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.