Mangalontik ipon (mengikir/ memahat gigi) merupakan ritual Batak Tradisional yaitu meratakan gigi sebagai tanda bahwa seorang anak laki-laki atau perempuan telah memasuki kedewasaan dan meninggalkan masa kanak-kanaknya.
Gigi (seri dan taring) dipahat dan diratakan dengan kikir lalu diolesi getah baja (sejenis tanaman berwarna hitam) sambil di asap-asapin, untuk mengurangi rasa ngilu dan mencegah infeksi. Setelah marlontik (bergigi yang sudah dipahat) itu mereka menjalani masa robu (berpantang), guna pemulihan kesehatan gigi. Mereka hanya mengkonsumsi makanan tertentu dan tidak diperkenankan ke luar rumah selama tujuh hari.
Lewat masa robu seorang pemuda maupun pemudi sudah bebas marnapuran (mengunyah sirih) di depan umum. Pada suku Batak tradisional memang marnapuran berlaku bagi perempuan dan laki-laki. Dengan marnapuran, bibir tampak memerah begitu juga gigi.
Ilustrasi: tradisi mangalontik ipon/ memahat gigi
Pengaruh getah baja mengakibatkan pinggir gigi dekat celah antar gigi menjadi kehitaman. Warna gigi yang merah dan kehitaman seperti itu merupakan “kebanggaan dan pesona tersendiri” di masa itu. Jika sudah diperkenankan marnapuran di depan umum, mereka dianggap telah dewasa dan berhak martandang atau berkunjung untuk berkenalan dan mencari pasangan hidup.
Adat Batak kuno mangalontik ipon ini mengalami perubahan dan beadaptasi sejak agama Kristen masuk ke Tanah Batak. Dalam tulisan di Negeri Bakara dikatakan bahwa tradisi ritual mangalontik ipon ini dirubah menjadi (Angkat Sidi) Malua yang dilaksanakan di gereja kepada anak Kristen yang telah memasuki usia dewasa dan kematangan secara imani Kristen.
Selain sebagai tanda telah dewasa, dengan mangalontik ipon maka seorang anak laki-laki atau perempuan akan bertanggungjawab akan sikap sopan santun bagaimana bersikap perilaku seorang dewasa.
————————————————-
***************************************
Dijual Kopi Luwak | Green bean Rp. 600.000/kg | Roaster Rp. 300.000/kg | Minat email us parhobas@gobatak.com ; Sample FREE Delivery
Wah, ternyata budaya di Indonesia ada beberapa yang serupa yah. Mangalontik ipon ini mirip dengan Maasa (di Sulawesi)