Setelah sukses pementasan Opera Batak di Pematangsiantar (24/3) lalu, Pusat Latihan Opera Batak (PLOt) melanjutkan pementasan di Bandarlampung, Sabtu (31/3). PLOt menjadi salah satu peserta Festival Legenda se-Sumatera (FLS) yang digelar Teater Satu Bandarlampung dan kembali membawa naskah Mencari Si Jonaha karya Thompson HS.
“November 2011 lalu PLOt mengirim tiga penggiatnya mengikuti Pelatihan Kepemimpinan, Manajemen Seni, dan Artistik yang diadakan Teater Satu. Dari hasil pelatihan tersebut setiap kelompok peserta wajib mengikuti Festival Legenda se-Sumatera,” jelas Pimpinan Produksi, Andi Hutagalung.
Pasca pelatihan, tambah Andi, peserta wajib melakukan riset terhadap legenda yang akan ditampilkan. PLOt menugaskan 2 penggiatnya, Jhon Fawer Siahaan dan Adie Damanik, melakukan riset Sijonaha di Kabupaten Simalungun, Desember 2011. Sijonaha merupakan cerita rakyat yang hidup di masyarakat Karo, Pakpak, Simalungun, dan Toba.
Dua maestro Opera Batak, Alister Nainggolan dan Zulkaidah Harahap, ikut mendukung pementasan ini. Ditambah pemain lain yang didominasi generasi muda termasuk hasil Pelatihan Opera Batak tahun 2008 lalu. Andi Hutagalung menambahkan, tim PLOt berasal dari etnis Batak, Gayo, Jawa, dan Melayu.
“Kami sangat bangga masih bisa mementaskan Opera Batak. Apalagi selama 10 tahun ini kami tampil bersama generasi muda yang perduli dengan budaya Batak. Bagaimanapun kami ingin agar Opera Batak ini terus ada,” ungkap Alister Nainggolan yang bergelar Ompu Datu Panggual Tuan Banner Namangunghal Opera Batak.
Festival Legenda se-Sumatera yang merupakan bagian agenda Kala Sumatera menghadirkan 9 kelompok teater di Sumatera. Kelompok-kelompok ini berasal Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Bengkulu, Sumsel, dan Lampung. Selain PLOt, kelompok lain yang berasal dari Sumut adalah Teater Generasi.
Dari Bandarlampung PLOt selanjutnya menggelar pementasan Mencari Sijonaha di Universitas Indonesia (Senin, 2/4), Universitas Kristen Indonesia (Selasa, 3/4), dan Taman Ismail Marzuki (Rabu, 4/4), Jakarta.