Fakta: Beberapa Bahasa Batak berasal dari India

0

Pada masa lalu, orang-orang India masuk ke Tanah Batak melalui kota Barus (Baros) dan Tapanuli Selatan yang pada waktu itu merupakan kota perniagaan yang sangat penting dalam perdagangan gading badak, gading gajah, kapur barus, kemenyan, emas. Untuk memperlancar dan mempermudah penyaluran barang-barang dagangan ke luar negeri, mereka membentuk kongsi perdagangan (Gilde) dan sekaligus mendirikan sebuah perkampungan di daerah Barus. Orang-orang India Selatan ini pada umumnya datang dari daerah Cola, Pandya, Malayalam. Mereka berasal dari keturunan orang Tamil yang kemudian hari tinggal menetap di Barus dan Kalasan. Sebagian dari orang-orang India Tamil ini masuk ke daerah pedalaman Tapanuli dan melakukan kontak dengan penduduk yang ada di sana. Mungkin karena putus hubungan dengan tanah airnya India, mereka berasimilasi ke dalam suku bangsa Batak.

Interaksi yang cukup lama antara orang India dengan orang Batak mengakibatkan terjadinya percampuran kebiasaan sehingga kebiasaan yang satu saling mempengaruhi kebiasaan yang lain. Di tanah Batak misalnya akibat pengaruh orang India beberapa perubahan-perubahan terdapat dalam kehidupan orang Batak seperti penggunaan bahasa.

Sebutan Debata sebenarnya berasal dari kata Sansekerta (India) yaitu ‘Dewata’ yang berarti ‘dewa’ (= jamak). Lebih jelasnya baca buku karangan N. Siahaan, B.A. yang berjudul Sejarah Kebudayaan Batak (Terlampir sebagian dari Buku dimaksud di hal. 31). Kata atau istilah Debata berasal dari bahasa Sansekerta (India) yang mengalami penyesuaian dialek Batak. Karena dalam dialek Batak tidak mengenal huruf c, y,dan w sehingga dewata berubah menjadi Debata atau nama Charles dipanggil Sarles, hancit (sakit) dipanggil menjadi hansit.
Setiap kata atau istilah Sansekerta yang memiliki huruf w, kalau masuk ke dalam Bahasa Batak akan diganti menjadi huruf b,atau huruf yang lain.

Istilah-istilah Sansekerta yang diserap dalam bahasa Batak

Istilah Sansekerta        Batak Toba            Indonesia
Purwa                             Purba                     Awal, Mula, Dahulu
Waiawia                         Manabia                Barat Laut
Wamsa                          Bangso                    Bangsa
Pratiwi                          Portibi                    Pertiwi
Swara                            Soara                      Suara
Swarga                          Surgo                     Surga
Tiwra                            Simbora                 Perak

Dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat bahwa huruf w dalam bahasa Sansekerta (India) kalau diserap ke dalam bahasa Batak akan berganti menjadi huruf b atau huruf-huruf lainnya, karena faktor pengucapan (lafal). Ini menjelaskan bahwa kata ‘Dewata’ dalam bahasa Sansekerta setelah diserap ke dalam bahasa Batak berganti menjadi Debata. Dewata inilah yang mem-‘bunglon’ ke dalam bahasa Simalungun menjadi ‘Naibata’ dan di daerah Karo menjadi ‘Dibata’ yang artinya tetap sama = ‘dewa’.

Sumber : toga pardede’s blog

Previous articleSegelintir Tanya di balik HABATAHON (1) #Siapakah Orang Batak itu?
Next articleDanau Toba Terancam Hilang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.