Sebuah bom rakitan meledak Rabu 21 Maret dini hari di luar Kedutaan Besar Republik Indonesia di arondisemen 16 Paris. Ledakan itu tidak ada yang terluka, tetapi menyebabkan kerusakan yang besar.
Polisi setempat mendapat informasi dari seseorang yang mengurus sampah dan mengatakan melihat sebuah tas diletakkan di bawah jendela kedutaan. “Dibuka dan melihat ke dalam tas dan mengetahui adalah bahan pekedak berbentuk tabung dengan tali, dengan cepat Dia pergi untuk melaporkan ke polisi setempat dan bom meledak pada saat itu”, katanya kepada Jean-Louis Fiamenghi, Direktur polisi kota Paris, yang mengunjungi situs Rabu pagi dengan Kepala Polisi kota Paris Michel Gaudin.
“Tidak ada yang luka-luka tetapi warga sekitarnya sangat terkejut dan takut, 2 mobil terbakar dan jendela-jendela kaca pecah untuk apartement sekitar radius 50 meter,” kata Bapak Jean-louis Fiamenghi.
****
Bom, yang berisi “beberapa kilo bahan peledak,” kata Jean-Louis Fiamenghi, meledak antara jam 5:00 dan 5:30 dini hari, di sudut jalan rue Cortambert dan rue Nicolo, satu jam sebelum ledakan di area ini sangat sepi. Kerusakan dan yang hancur adalah jendela-jendela Kedutaan Besar dari bangunan abad kesembilan belas, yang bertingkat empat lantai, kata seorang wartawan dari Agence France-Presse ditempat.
Kepolisian Bridage Kriminal Anti-Terorist turut melacak di tempat pagi ini, sejumlah besar polisi terlibat, serta petugas pemadam kebakaran yang telah memblokir akses jalan juga tim dari laboratorium pusat markas polisi.
Kamera video KBRI harus segera dieksploitasi, kata sumber polisi. “Untuk sementara, kami tidak atau belum dapat memberikan informasi yang akurat, kita sedang memulai penyelidikan, setiap hypothes sedang kami mempelajari.”
Untuk diingat kembali pada tahun 2004, bom rakitan yang sejenis telah meledak ditempat yang sama, didepat KBRI-Paris, pada saat itu terjadi beberapa luka-luka kecil.
SOYTPA
“Le Monde, Rabu, 21/03/11-07:52”