Jimmy Pakpahan (UK) – Pagelaran Festival Indonesia yang diadakan dikota Nottinghamshire, England tepatnya di halaman kampus Universitas of Nottingham tahun ini jauh lebih meriah di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Festival musim panas yang digelar Minggu (10 Juni 2012) sangat banyak dihadiri oleh pengunjung baik itu masyarakat Indonesia yang berdomisili di Kerajaan Inggris Raya juga banyak diminati oleh penduduk local alias Bule asli. Selain dengan kondisi cuaca yang agak lumayan bagus, tidak hujan dengan suhu udara berkisar 15c yang terasa sejuk, juga festival kali ini didukung oleh tiga Universitas besar di Kerajaan Inggris Raya.
Perhimpunan Pelajar Indonesia(PPI ) ; Universitas Manchester, Universitas Newcastle dan tuan rumah Universitas Nottingham bekerja sama untuk mengkemas festival ini. Dengan menyuguhkan berbagai ragam hiburan dan atraksi yang menarik. Begitu juga ada ber macam. Kegiatan dimana para pengunjung juga turut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan mereka sangat menyukainya, seperti yang terlihat pada photo dibawah. Pada umum nya para pengunjung datang dari berbagai penjuru Kerajaan Inggris Raya seperti: London, Manchester, Birmingham, Liverpool dan kota Nottinghamsendiri. Bahkan ada juga pengunjung yang datang dari kota jauh seperti masyarakat Indonesia yang berasal dari negeri Belanda, Skotlandia dan Republik Irlandia.
Acara ini dibuka oleh Bapak HE.Teuku Mohammad Hamzah Thayeb, wakil Duta besar RI di London dan Kepala pemerintah setempat Nottingham Councilor. Acara diawali dengan lagu bersama ‘Indonesia Raya’ yang dibawakan oleh paduan suara mahasiswa dan mahasiswi Universitas Nottingham. Kemudian acara dilanjutkan dengan berbagai macam atraksi seperti pagelaran kontes busana, pakaian adat dari berbagai ragam suku di seluruh nusantara. Setelah itu juga ditampilkan bermacam tarian, yang ditarikan begitu gemulai oleh mahasiswi putri Indonesia seperti tarian Legong dari Bali, dan tarian Lenong dari Pulau Jawa. Tapi yang paling banyak memikat penonton adalah dengan lagu “Alusi Au” ciptaan (Alm.Nahum Situmorang ) yang dilantunkan dengan indahnya oleh vokalis dua dara Batak Ito Juni boru Sinaga dan Ito boru Simanjuntak. Keduanya adalah mahasiswi yang sedang belajar di Universitas Nottingham dibidang Perawat (Nurse) mereka berasal dari kota Porsea, Tapanuli Utara. Dapat terlihat begitu banyaknya penonton yang turut serta bersama menyanyikan lagu ini sambil manortor ria begitu juga dengan beberapa penduduk aslinya (Bule) yang mencoba untuk menyayikan lagu tersebut.
Kemudian acara dilanjutkan dengan tarian Poco-Poco yang banyak begitu banyak diminati oleh pengunjung dapat terlihat ketika musik dilantunkan dengan kerasnya mereka berjoget ria bersama dengan antusiastiknya. Setelah itu diadakan juga perlombaan tarik tambang yang diikuti oleh group pria dan juga group wanita. Pertandingan ini sangat banyak diminati oleh pengunjung dengan begitu riuhnya teriakan-teriakan mereka yang mendukung timnya masing-masing. Terutama ketika pertandingan tarik tambang yang dibawakan peserta wanita, begitu riuhnya pekikan penonton yang memberikan semangat kepada mereka.
Pada Festival kali ini juga banyak terdapat warung (Food Stalls) yang menjual berbagai macam masakan Indonesia dari berbagai penjuru nusantara seperti : Sate Ayam, Lumpia, Empek-empek Palembang, Gudeg Yogya, Bakso Malang, Nasi Padang Pecal dan Es cendol dari Medan hmmm sangat gurih . Hanya sayangnya tidak ada warung (food stalls) yang menyediakan masakan kesukaan saya Saksang dan Babi panggang.
Juga ada beberapa pedagang kelontong yang menjual berbagai macam rempah-rempah dan makanan ringan dari Indonesia. Seperti yang terlihat saya disitu ada daun serai, lengkuas, jeruk nipis, dodol garut, tempe goreng dan juga berbagai macam produksi kerajinan tangan dari Indonesia. Bahkan ada juga pedagang yang menjual Jengkol dan Petai. Seperti yang saya saksikan sendiri seorang pengunjung festival ini, Pesta boru Pardede yang membeli Petai tersebut walau harganya yang cukup lumayan mahal £.2.50 atau sekitar Rp.35.000 sekeping. Dengan aromanya yang menusuk hidung bagaikan tong sampah tidak juga mengurungkan niatnya untuk membeli Petai tersebut yang menurutnya sangat enak sekali setelah sekian lama tidak pernah menemukan Petai tersebut dijual di super market yang ada di Inggris.
Festival ini diakhiri dengan lagu “Gelang-sipatu gelang” dinyanyikan bersama–sama oleh semua pengunjung dan panitia. Kelihatan merasa sangat puas dan terhibur dengan acara Indonesia festival ini yang dilaksanakan sekali setahun yang mana tujuan dari kegiatan ini untuk menjalin hubungan silahturahmi sesama masyarakat Indonesia yang berdomisili di Kerajaan Inggris Raya dan sekitarnya .
Foto-foto lainnya dapat dilihat pada link berikut, klik disini.
Horas ma di halak hita sude na diluat portibion.
damn, i love batak song, batak culture and everything about it
Me too brother!
Sayangnya rasa cinta itu biasanya muncul ketika jauh merantau.