Gadis Kecil Boru Batak Dari Inggris Jatuh Cinta Pada Tanah Bonapasogit

1

Penduduknya umumnya bertani tapi banyak anak-anaknya yang merantau ke berbagai kota besar di Indonesia dan cukup sukses. Di kota Pangaribuan banyak terdapat marga Pakpahan,yang merantau ratusan tahun yang lalu dari Pulau Samosir dan juga ada beberapa marga lain seperti Sinaga, Gultom dan Sormin. Bahkan beberapa desa di Pangaribuan memiliki nama berasal dari nama desa di Pulau Samosir, seperti Lumban Garoga, Sigotom, Onan Runggu dll. Di kota ini untuk pertama kalinya Isabella bertemu dengan kakak dari Ompung Papanya yang dia panggil ‘Ito mangulaki’. Boru Pakpahan yang menikah dengan marga Dongoran berusia 85 tahun dan hanya dialah yang masih hidup dari 9 bersaudara. Begitu terharu akan pertemuan itu antara generasi muda gadis cilik Batak yang berusia 11 tahun yang datang jauh dari benua Eropah bertemu dengan boru Pakpahan senior 85 tahun. Walaupun dengan latar belakang yang berbeda ternyata mereka begitu cepat akrab. Isabella tidak begitu paham bahasa Indonesia apalagi bahasa Batak dan si Ompung tidak mengerti bahasa Inggris tetapi mereka dapat berkomunikasi dengan seadanya. Mungkin di karenakan masih satu darah.

Dari Pangaribuan kami melanjutkan perjalanan ke kota Tarutung. Di sini kami singgah di pemandian Air Soda, Isabella sangat senang sekali berenang di kolam itu. Kolam yang begitu aneh dengan airnya yang berbuih. Setelah puas berjalan jalan menikmati berbagai objek wisata di Tarutung kami pun melanjutkan perjalanan kembali pulang ke Pematang Siantar. Perjalanan yang sangat mengesankan.

Isabella gadis kecil yang mudah tersenyum dia banyak berkenalan dan berteman dengan anak-anak Batak selama dalam perjalanannya. Mempunyai cita-cita yang sederhana dia ingin menjadi seorang Guru. Isabella sangat terkesan akan keindahan alam tanah leluhurnya begitu juga dengan keramah tamahan penduduknya. Membuat Isabella jatuh cinta pada tanah Bonapasogit. Selama perjalanan tournya ke Bonapasogit dia sangat prihatin melihat keadaan banyak penduduknya yang masih miskin, walaupun alamnya yang begitu subur. Dia bertekad satu waktu setelah dia dewasa kelak ingin kembali ketanah leluhurnya untuk membangun tanah Bonapasogit yang makmur dan merata. Mari kita doakan semoga cita-cita gadis cilik ini dapat terkabul di kemudian hari.

Horas ma dihita sude manangna didia pe hita maringanan.

1
2
3
Previous articleGunung Sinabung Erupsi Lagi, GobatakPeduli Bentuk Tim Penggalangan Dana untuk Korban Gunung Sinabung
Next articleGobatak Peduli: Antarkan Bantuan Langsung Kepada Pengungsi Gunung Sinabung

1 COMMENT

  1. NDH :
    KONTAK RADIO GOBATAK

    1.Horas
    1.1.Pada Pak James Pakpahan
    1.2.Dan pada Putri 11 Th Isabella Br Pakpahan
    1.3.Lahir di Inggeris 11 Th lalu di Kota Stockport (Catatan 5 9 2014)
    1.4.Di Radio TV GoBatak saya chatting dengan Pak James Pakpahan
    1.5.Saya dari Hamburg beliau dari Inggeris

    2.Bonapasogit Batak
    2.1.Isabella bersama Ayahnya Nopember 2013 ke Bonapasogit Batak
    2.1.1.Di Sipahutar, Pangaribuan, mengunjungi Samosir
    2.1.2.Bakat Seni Lukis Isabella sangat tinggi, sudah dimedali di Inggeris
    2.1.3.Tatkala di Samosir Isabella meluikis daerah panoramanya.
    2.1.4.Sangat mengagumkan Isabella bertemu di Pangaribuan
    2.1.5.Dengan Kakak Putri Tua Kakek, Oppungnya, Umur 85 Th.
    2.1.6.Dan Isabella akan memberitahu Kawan-2nya Ia adalah
    2.1.6.Turunan Raja (Batak), ia Bangsawan seperti dikenal di Inggeris
    2.1.7.Setelah dicerah Ayahnya James Pakpahan.

    3.Saya usul Proyek Bonapasogit “HUTA” didirikan didukung Generasi
    3.1.Gerakan Wisata Bonapasogit agar satukan.
    3.2.Dari NDH Turut Pencerah GP Generasi Penerus.
    3.3.Hamburg, 5 9 2014.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.