Wawancara Dengan Korem Sihombing

0

Jakarta (1/11) -Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Sumatera Utara kembali menyelenggarakan SUMUT EXPO pada 29 Oktober – 1 November 2009 di Balai Kartini Expo Centre, Jakarta.

Tema dari sumut expo kali ini adalah :
tourism inspiring the world  to trade and invest Secara khusus mengangakat pariwisata danau toba, dimana diharapkan dgn sumut expo kali ini pengunjung ke danau toba bias meningkat. Sehingga pada expo kali ini secra khusus diadakan satu forum yaitu lake toba forum yg di koaardinasi oleh pemprov sumut, BPKEKDT dan didukung oleh salah satu lasm yg konsenrn terhadap pelestarian danau toba yaitu save lake toba community.
Sumut Expo tsb secara resmi dibuka oleh menteri pariwisata pada tgl 29 Okt 2009 , diisi oleh kurang lebih 80 stand yg terdidri dari unsure pemda tk2 sumut, dinas , media di sumut juga beberapa perusahaaan.
Secara keseluruhan stand di sumut expo cukup menunjukkan ke khasan daerah sumut, semua etnik yg ada disana ditampilkan, juga hasil pertanian khas sumut juga ikut di pamerkan, tdk ketinggalan seperti inalum juga buka stand, dan juga angkasapura memamerkan disain terminal kuala namu yg saat ini sedang dibangun.
Ada juga  Galeri Foto Danau Toba

Hasil karya 3 Fotografer Profesional: Charlie M. Sianipar, Togar Sitanggang dan Palty Silalahi yang akan menampilkan foto-foto masterpiece tentang Danau Toba dan alam sekitarnya.
Lake Toba Forum; yaitu forum yg secara khusus diadakan dengan harapan hasil dari forum ini akan menjadi komitment bersama. Forum ini di kordinasi oleh pemprov sumut bersama  dengan Badan Koordinasi Pengelola Ekosistem Kawasan Danau Toba (BPKEKDT); Jumat, 30 Okt 2009, pukul 9.30-11.00 WIB.
Acara ini dimoderatori oleh bpk cornel simbolon dan pembicaranya luhut panjaitan, miranda gultom, kepala wil kimpraswil  sumut dan juga salah seorag direktur dari depbudpar

Moderator cornel simbolon sempat menyinggung infrastruktur jalan dari mulai samosir yg tidak ada perubahan sejak indonesia merdeka sampai saat ini, itu bisa dilihat jalan propinsi tidak ada pelebaran jalan samasekali.
Pada awal pembicaraannya luhut panjaitan menyoroti ketidak profesionalalan penyelenggara forum ini. Juga tentang pemda tk2 di daerah sekitar danau toba yg seakan akan tdk mau tau tentang kondisi danau toba saat ini dimana perambhan hutan dibiarkan terus menerus oleh salah satu industri pulp di daerah tsb, dililat dari luas HTI yg dimiliki industri tsb dibanding dengan produksi pertahun jelas tidak sesuai, maka dapat di pastikan bahwa sebagian bahan baku kayu tsb diperoleh dari penebangan liar, dan ini sudah berjalam lama.

Miranda menyoroti bagaimana turis ke daerah ini justru trendnya menurun dari tahun ketahun.
Dari dinas kimpraswil menyoroti tentang tataruang danau toba yg sampai saat ini blm ada, juga rencana pembukaan tol dari medan ke tebing yg akan mempersingkat waktu tempuh perjalanan menuju danau toba.

Sementara dari pariwisata menyoroti kenaikan turis secara keseluruhan ke indonesia di banding dengan belahan dunia lain yg mengalamai kecenderungan penurunan diakibatkan krisis global, pengaruh virus H1n1 dan juga masalah terorisme, dan diakuinya khusus ke daerah danau toba justru menurun.
Ada astu hal yg sangat mengaanjal dimana forum ini tdk dihadiri oleh gubernur ataupun wakilnya dan di perparah lagi dengan ketidak hadiran para kepala daerah tk1 yang ada disekitar danau toba, hanya bupati samosir dan wakil bupati humbahas yg hadir. Ini sungguh ironi, yg mau dibicarakan adalah bagaimana meningkatkan pariwisata ke daerah danau toba justru para stake holdernya tidak datang.
Demikianlah sekilas laporan dari sumut expo yg sudah ditutup pada tgl 1 nov 2009.

WAWANCARA DGN KOREM SIHOMBING
Korem sihombing salah seorang seniman batak saat ini yg popularitasnya cukup besar terutama di klangan anakmuda, spesialis beliau adalah di alat musik seruling, Banyak orang yg jatuh hanti setelah mendengar seruling maut lae ini.
Pada hari jumat tgl 1 kami dari gobatak ( Lay Siagian & Lenny Pasaribu ) mewawancarai lae korem sihombing saat pementasan di acara dialog interaktip sltc, dimana lae korem ini menjadi salah satu artis pendukung acara tsb. Saat beliau sedang beristrahat sambil menikmati makanan kecil disalah satu stand penjual makanan khas sumut kami mewawancarai beliau.

Korem adalah sosok yg sangat bersahaja, beliau sangat welcome setelah kami beritahukan kami dari crew gobatak radio , salah satu radio online di internet dimana pendengarnyaada diseluruh dunia. Beliau sangat antusias menjawab pertanyaan yang kami ajukan.
Saat menjawab pertanyaan yang kami ajukan jelas terlihat bhw korem sihombing adalah salah satu seniman yang sangat rendah hati, bersahaja dan bersahabat, Beliau berpeasn kepada para pendengar pendengar gobatak radio agar selalu mencintaui budayanya, dimana pun kita berada kita tdk boleh melupakan budaya kita.
Para pendengar gobatak radio termasuk orang yg beruntung menurut beliau sebab banyak yg berada di belahan dunia lain dan pasti juga sudagh melihat budaya yg lain.

Pada kesempatan tsb beliau sampaikan salam kepada spara pendengar gobatak radio di seluruh dunia.
Berhubung waktunya sangat sempit sebab beliau mau mengisi acara berikutnya yi berdendang bersama dgn para pengunjung yg di organisir oleh sltc, kami mengajukan pertanyaan apakah beliau bersedia jk suatu waktu gobatak radio mengajak beliau jika ada acara , dan  beliau bersedia  dgn senang hati asal jangan bentrok  acaranya dgn yg lain.
Khusus untuk Go Batak Radio , bang Korem Sihombing memainkan suling mautnya lagu Jamilah ….wow sungguh suatu kehormatan bagi kami atas permainan musiknya.

Itulah wawancara kami dgn lae korem sihombing.
Team gobatak.com – Jakarta – Lay Siagian & Lenny Pasaribu

Previous articleWawancara dengan Pengurus Tona Toba Nature
Next articleKoresponden – Frans Jacobs Simanjuntak