Pernahkah Anda mendengar kata “Aurora Borealis”, kalau belum saya sedikit ingin berbagi pengalaman betapa indahnya kehidupan alam yang bereaksi dan bekerja sendiri dimana diluar dari pemikiran kita.
Aurora borealis (Cahaya Kutub Bumi) yang terjadi di belahan bumi utara dan aurora australis di belahan bumi selatan adalah fenomena cahaya yang sangat berwarna-warni di langit pada saat malam hari dengan didominasi oleh warna hijau.
Aurora borealis disebabkan oleh interaksi antara partikel yang dibawa oleh angin dibawah sinar matahari dan bereaksi diatas atmosfer, aurora borealis terjadi terutama di daerah dekat kutub bumi. Dimana sumber arah kekuatan tekanan magnet bumi yang arah busurnya mengarah ke garis khatulistiwa.
Aurora muncul akibat dari pertemuan angin surya dengan molekul udara di atmosfer bumi untuk mentransfer energi menjadi cahaya.
Arah kutub aurora adalah “menurun” kejadian ini pernah sampai ke negara Honolulu pada September 1859 dan negara Singapura pada bulan September 1909. Namun, wilayah yang paling terpengaruh oleh fenomena ini adalah Greenland, Alaska, Kanada bagian utara, Islandia dan Antartika.
Cahaya ajaib aurora borealis sejak lama telah diamati oleh para ahli ilmiawan.
Contohnya pada tahun 641 Pline (Roma) menulis “kami melihat pada malam hari cahaya dilangit yang berwarna warni yang menjadikan suasana gelap tiba2 terang”
Pada saat ini belum dapat diteliti secara ilmiah, hanya sejak tahun 1621 seorang astronomi Perancis, Pierre Gassendi mengamati fenomena ini dari selatan negara Perancis menggambarnya dan memberikan nama “Aurore Boréale”
Pada abad ke 18 seorang astronomi inggris Edmond Halley mengira terjadinya aurora borealis adalah permainan dari magnit bumi dalam pembentukan cahaya yang datangnya dari arah utara.
Pada tahun 1768, seorang ahli kimiawan Inggris, Henry Cavendis, berhasil mengevaluasi ketinggian fenomena aurora borealis tersebut. Tetapi baru pada tahun 1896 fisikawan Norwegia Kristian Birkeland & Carl Stormer mengamati dari Laboratoriumnya pemahaman tentang mekanisme pembentukan aurora adalah dari pergerakan partikel2 yang berada didalam area bermagnit.
Pada tahun 1957, dimulainya mengeksplorasi ruang angkasa, tidak saja hanya untuk meneliti fenomena aurora borealis di planet bumi tetapi juga untuk mengamati planet lainnya seperti Jupiter atau Saturnus.
Dan pada tahun 1975 kerja sama negara France-Russia (ARAKS) membuat pencobaan untuk menciptakan aurora buatan dimana hasil yang diketemukan aurora adalah :
Awan yang terionisasi memantulkan gelombang elektromagnetik dengan tekanan frekuensi yang sangat tinggi. Sebelumnya para pengguna radio amatiran menggunakan fenomena ini untuk memancarkan gelombang radio jarak jauh diantaranya penggunaan morse telegrafi.
Pembentukan aurora
Pertemuan antara badai gemuruh diiringi dengan badai magnetik bumi mengeluarkan letusan chrosmopheric dan masuknya partikel2 yang dikeluarkan oleh letupan matahari yang terserap oleh magnet bumi pada saat dibagian gelap (malam).
Partikel-partikel ini didalamnya adalah campuran dari elektron, proton dan ion positif bereaksi dan mengionisasi atom-atom di atmosfer. Karena perputaran dan daya tarik magnit bumi terjadilah pertukaran elektron pada lapisannya sendiri dengan membebaskan energi mengeluarkan foton maka tampaklah cahaya.
ION adalah campuran (Oksigen, Hydrogen, Azote…) tergantung dari ketinggian antara 80 sampai 100 km berlangsungnya fenomena aurora borealis di atmosphere yang memberikan variasi dalam warna.
Pada bulan Juli 2008 NASA memberikan penjelasan cukup konsisten : aurora borealis juga disebabkan oleh “rekoneksi” tali magnit antara Bumi dan Matahari.
Tempat visibilitas untuk melihat aurora borealis
Alaska, Canada bagian utara, Russia Utara, Negara2 Skandinavia bagian utara.
Period visibilitas untuk dapat melihat Aurora Borealis
dari ramalan cuaca dalam penelitian situasi perputaran globe bumi disaat udara terang tanpa tertutup awan untuk globe bumi bagian utara adalah pada bulan Juni, Agustus, September dan Maret.
KESIMPULAN
Aurora borealis selalu menarik perhatian karena bentuk dan warnanya membuat kita menjadi heran dan takut.
Walaupun saat ini para ilmuwan telah mempelajari dan memahami fenomena dari aurora borealis tetapi secara keseluruhannya tetap menjadi misteri besar.
Bagi saya, ke indahan alam ini adalah ciptaan Tuhan yang tidak dapat kita buat, semua yang ada dibumi ini adalah hidup, kita tetap harus memelihara dan menjaganya…
Dibawah ini saya berikan beberapa foto-foto pada saat terjadinya Aurora Borealis, selamat menakjubi dari keindahan alam yang bereaksi dan bekerja sendiri….
Panorama foto-foto Aurora Borealis,
SO Yetty TP Aritonang.
kira2 di indonesia kapan bisa lihat fenomena begitu ya kak?? adanya kemaren cuma fenomena awan dengan muka seram,, gak menarik,, klo yang ini baru menarik.. hehehehe….
@Nita Simbolon, Nita, seperti yang aku uraikan umumnya terjadi di globe bumi bagian Utara atau Selatan dan pada saat udara bersih tanpa awan, untuk negara2 yang dibagian khatulistiwa sangat sulit untuk melihat aurora borealis, kalaupun ada dengan tekanan yang sangat kuat seperti pada tahun 1909 tampak hanya sampai Negara Singapore yang posisi negara ini diatas garis khatulistiwa, tetapi setelah itu tidak lagi pernah tampak sampai kenegara2 yang berada di garis khatulistiwa…. tetapi kita tidak tahu… alam ini hidup… mungkin.. saja akan kembali tampak kembali…
Terima kasih ito atas informasi ilmiahnya ini…tadinya saya fikir bentuk dan warna aurora ini mirip2 pelangi…setelah melihat gambar2nya ternyata banyak jg yah…sungguh ajaib tangan Sang Pencipta.!!
Ito Bitner Situmorang (Bitner_hs), sama2 Ito, keajaiban alam dan sungguh Maha Besar Ciptaan Tuhan…. kita semua harus menghormati dan menjaganya…