Beberapa waktu lalu di Huta Tarutung, saat itu kami baru saja selesai memancing Ihan Batak di sungai Aek Godang Tarutung, hampir subuh kira-kira pukul 01.00 wib. Tidak banyak hasil pancingan waktu itu. Udara cukup dingin diserta rintik hujan, kami pun memustuskan untuk istirahat di kode tuak dekat rumah penduduk. Penat dan rasa kecewapun mulai berkumandang dengan seduhan kopi panas, sesama pemancing pun curhat tentang pengalamannya. Malam pun sudah larut, cerita horor tentang pengalaman mereka saat memancing Ihan Batak terdengar.
Menurut cerita pengalaman bapak Tobing ini menuturkan, bahwa dia pernah ditanya oleh seorang tua yang tidak dikenalnya untuk membuat sesajen berupa Itak dipersembahakan ditabur di sungai. Agar rezeki kita mujur saat memancing Ihan Batak nanti, tutur orangtua tersebut. Dan pernah juga pengalaman yang agak seram dia alami, saat memancing Ihan dibawah jembatan Rambing di Huta Hutabarat Tarutung, teman satu grop mereka memancing melihat sosok putih melintas tepat dibawah mereka. Semakin seram saja cerita bapak ini bah.
Waktupun sudah mulai beranjak ke pukul 02.00 wib dan kamipun memutuskan untuk pulang berjalan kaki menusuri gelapnya malam dipingir aliran sungai Aek Godang.
Dalam video tentang cerita pengalaman mereka, dapat kita saksikan penuturan lengkapnya. Video ini diambil agak buran karena kurang pencahayaan pada waktu subuh saat itu. Video ini direkam dengan menggunakan Cybershoot Sony DSC W300.
Video:
[tube]http://www.youtube.com/watch?v=n8n_hInO5jA[/tube]
[…] tua dalam kondisi sakit-sakitan. Makanan yang disiapkan seperti Hopinghoping dan telur rebus, Ihan Batak, Ikan Mas Arsik, Napuran, Sagusagu serta Air Pangir sebagai simbol perhatian/ kasih sayang dari […]
[…] suatu simbol kebanggaan dan kemasyuran karena diyakini patung-patung tersebut mengandung unsur mistik […]
Comments are closed.