Sejarah Pemandian Air Soda Menjadi Tempat Wisata di Tapanuli Utara

6

Pemandian Air Soda yang ada di daerah Parbubu Taurutung adalah pemandian air soda satu-satunya yang ada di Indonesia. Pemandian ini sudah dikelola dan dikembangkan sejak tahun 1976 menjadi Objek Wisata oleh Minar Sihite (Op. Ridoi Tobing/br Sihite). Didunia hanya ada 2 Pemandian Air Soda selain di Huta Parbubu Tarutung satu lagi ada di Venezuella.

Inilah penuturan dari video wawancara kami dengan ibu Minar Sihite yang mejadi sang pelopor untuk mengembangkan tempat ini menjadi Objek Wisata terkenal dari daerah Tapanuli Utara.

Video:

Tempat ini sudah dikembang sejak tahun 1976 oleh Minar Shite, seorang bidan yang pulang ke kampang halaman di Tarutung. Entah apa yang membuat ibu ini berjalan ke lokasi air soda yang ditumbuhi semak belukar dan menemukan air soda disana. Suatu waktu dia pernah bermimpi didatangi oleh Sahala Oppung yang mengatakan bahwa dia diberikan wasiat untuk mengembangkan tempat itu. Dengan mempersiapkan tujuh pohul itak (lampet) dibungkus daun pisang sebagai persembahan untuk permisi kepada pengisi alam saat itu.

Dengan usaha sendiri kala itu jadilah suatu tempat pemandian air soda yang ramai didatangi oleh pengunjung dan masyarakat sekitar. Tempat ini pernah efektif digunakan beberapa ketika tanggal 29 April 1989 di timpa longsor. Tanpa ada campur tangan dari pemerintah setempat untuk memperbaiki kerusakan saat itu. Dan lagi dengan usaha sendiri oleh ibu Minar Sihite membangun kembali tempat tersebut. Meski banyak tantangan serta larangan dari pemerintah setempat maupun dari masyarakat sekitar yang mengklaim itu adalah miliki dari pemerintah serta milik warisan dari marga-marga, ibu Minar boru Sihite tetap kuat mempertahankan serta mengembangkan tempat ini menjadi objek wisata yang terkenal dari Tapanuli Utara sampai saat ini.

Masih banyak kekurangan fasilitas yang seharusnya dilakukan untuk membuat tempat ini menjadi standart objek wisata, agar tempat ini semakin banyak dikunjungi tutur ibu Minar boru Sihite. Keluarga Op. Ridoi Tobing juga berharap agar pemerintah setempat lebih memberikan perhatian khusus untuk pengembangan tempat wisata ini yang menjadi tempat wisata kebanggaan masyarakat Tarutung.

Previous articlePesta Bonataon Se-UK 2011 Bersama Victor Hutabarat di Inggris
Next articleAir 7 Rasa: Ritual Doa Di Batu Cawan Pusuk Buhit

6 COMMENTS

  1. […] Pemerintah daerah oleh Bupati Tapanuli Utara, Torang Lumbantobing sangat menyesalkan pemalsuan merek dagang yang dilakukan sejumlah orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Pihak pemerintah daerah direncanakan akan mengusut lebih jauh lagi dan bila memang terbukti akan menempuh jalur hukum atas pemalsuan merek Kacang Sihobuk. Jelas ini merugikan masyarakat khususnya pedagang kacang sihobuk di daerah Tapanuli Utara. […]

  2. […] Tarutung adalah sebutan untuk  buah durian yang dalam bahasa Batak disebut tarutung. Jadi nama Kota Tarutung sebagai sebutan untuk nama Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara dapat disebut sebagai kota durian. Namun penyebutan kota Tarutung ini bukanlah penamaan yang asal, melainkan punya kisah tersendiri. […]

Comments are closed.