Cerpen: Kutunggu Kau di Sidikalang

25

kedatanganku ke jakarta,sebagaimana menggenapi janjiku kepadamu,kala pertemuan kita pertama,saat kepulangan ke siantar,dimana aku akan segera menyusulmu ke Jakarta selepas aku lulus dan medapat Ijasah,semua itu telah kupenuhi,kemudian kita bertemu kembali dijakarta,semuanya penuh kebahagian bahkan tak dapat kulukiskan dengan kata-kata.

Dan setelah itu,kita jalani bersama,aku masih ingat,bagaimana kau bersusah payah mengantarku kemanapun juga untuk memasukan Lamaran keberbagai Rumah Sakit dan perusahaan lainya,tak terhitung banyaknya demikian juga pengorbanan mu kepadaku,semuanya kau lakukan penuh dengan keiklasan serta tulus,aku tau,semua itu semata mata demi rasa cintamu padaku.aku hargai semua itu,dan kau memang layak mendapatkan cintaku,begitu juga sebaliknya.!!

hingga kemudian,berkat doa dan kesabaran kita,ahirnya aku diterima bekerja disalah satu Rumah Sakit di Jakarta,lagi-lagi tak dapat kulukiskan lewat kata-kata rasa kegembiraku kala itu,aku bahkan sampai menangis disampingmu mengekspresikan rasa bahagia itu.

Terimakasih abangku,kehadiranmu begitu amat berarti dalam hidupku,berjuta rasa indah yang kurasakan,demikian juga denganmu.namun,sampai disitu dulu,hinga suatu ketika,kebahagiaan itu sempat sirna seketika.

Sampai tiba pada suatu ketika,abangku menghubungimu serta mengancammu dengan ucapan kasar,namun kau sangat sabar,meskipun aku sangat kecewa dan protes kepada abangku saat itu,begitu juga tekanan demi tekanan yang abang terima silih berganti dari keluargaku lainya,bahkan Ibuku juga,namun kau tak lantas menyerah,bahkan rasa cinta dan sayangmu padaku kian mengkristal,keras dan berkilau,bak buturan permata Intan yang berkilau-kilau.bahkan abang selalu mengatakankan.

“sabar,sabar dan sabar,karena itu semua resiko yang harus kuhadapi,bukankan kah menjalani seseuatu yang memiliki resiko itu jauh lebih menantang daripada yang tak beresiko sama sekali?disitulah letak seni nya.!!”
katamu selalu dengan enteng.
Begitu besar pengorbananmu kepada ku,bahkan tak ternilai dan tak dapat dipadankan dengan apapun.

Hingga tiba malam itu,malam yang sangat kubenci,dimana kedua sosok penting dalam kehidupanku juga keluargaku tiba-tiba saja sudah berdiri dihadapanku,yaitu Bapak dan abangku,aku dipaksa untuk segera pulang ke Medan,dan katanya Mama sedang dalam keadaan sakit dan kritis,aku terkaget-kaget dan shock,belum masih percaya rasanya sosok yang berdiri dihadapanku adalah sosok Bapak dan Abangku,tambahan lagi berita yang membuatku hingga pingsan saat mendengarnya,tau kah kau abang?begitu siuman,aku menangis sejadi jadinya,aku memohon dan memelas kepada Bapak dan abangku,agar aku dapat dipertemukan denganmu sebelum kami tiba rumah abangku di Pondok Labu malam itu,namun apa daya,mereka tak menuruti keinginanku,sepanjang jalan dalam mobil itu,aku menangis dan meronta,jok yang kududuki penuh dengan air mata,sepanjang jalan dikegelapan malam itu,aku membayangkan wajahmu,aku berharap dirimu datang serta menghentikan mobil yang dikemudiakan oleh abangku,serta menarik ku keluar dari mobil itu,kemudian membawaku pergi,ya..pergi dan lari entah kemana,asalkan bersamamu.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Previous articleEvent Konser “ Mulak Tu Bonapasogit” 30 Desember Di Harian Boho Samosir
Next articleCerpen: Boru ni Tulang

25 COMMENTS

  1. Kisah yang mengharukan.
    Tarilu-ilu au manjaha.
    Keluarga Bang Jogi dan Kak Renita pasti Bahagia dan Diberkati.

  2. Kisah yang sangat mengharukan.
    Sampe tarilu-ilu au manjaha.
    Keluarga Bang Jogi dan Kak Renita pasti Bahagia dan Diberkati.

  3. Comment:cerita yang bagus,
    Memang cinta butuh pengorbanan!
    baca kisah ini gak krasa air mata keluar

  4. Alur ceritanya bagus…mengisahkan cinta sejati/power of love/holong situtu….kekuatan para peran juga sudah terlihat…tetapi cerita ditengah jalan sepertinya keliru,pada umumnya kalau jodoh yang ada hubungannya dengan pariban biasanya si laki-laki /anak namboru yang berjibaku untuk mendapatkan boru ni tulangnya.Tapi pada cerita diatas malah orang tua dan lae itu yang memaksa borunya supaya jadi sama berenya,coba di koreksi lagi….HORAS

  5. @Herbert Simatupang : Sepertinya begitu karena biasanya pihak pria yang mengejar paribannya, bukan sebaliknya. Btw cerita ini memberikan inspirasi bagi pasangan yang betul2 memaknai cinta sebenarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.