Kuil Shri Mariamman: Kuil Tertua di Sumatera Utara

1

Kuil ini berusia sekitar 134 tahun sejak pertama kali dibangun pada tahun 1884. Kuil Shri Mariamman ini terletak di Kampung Madras yang dulunya dikenal sebagai Kampung Keling karena mayoritas ditempati oleh masyarakat India Tamil yang berkulit hitam.

Kampung Madras ini terletak di Persimpangan Jalan Teuku Umar dengan diapit Jalan Zainul Arifin yang berada di tengah kota Medan, Sumatera Utara. Di sekitar kuil terdapat pusat perbelanjaan SUN Plaza. Kuil ini berjarak 1 kilometer dari pusat kota. Saat ini, masyarakat yang tinggal di sekitar Kampung Madras tidak hanya orang India Tamil melainkan banyak keturunan Cina, Jawa dan Karo.

Source Image: Google Map“>Google Map

Kuil ini dibangun sebagai penghormatan atau pemujaan kepada Dewi Pelindung yang disebut Dewi Kali dan digunakan sebagai tempat beribadah bagi orang-orang Tamil yang dulunya didatangkan dari India untuk diperkerjakan sebagai buruh di perkebunan-perkebunan tembakau milik Kesultanan Deli yang sedang berkembang pesat saat itu. Karena sebagian besar orang Tamil menganut kepercayaan Hindu maka dibangunlah kuil ini sebagai fasilitas untuk mereka beribadah.

Baca JugaLiburan Ke Taman Lumbini Berastagi Bikin Kagum

Kuil ini diberi nama Shri Mariamman yang digambarkan sebagai Ibu atau Dewi Pelindung. Masyarakat Tamil membangun kuil ini dengan dipimpin oleh Rangga Sami Naiher yang dikenal sebagai donatur pembangunan kuil Shri Mariamman ini. Di sekeliling kuil ini didirikan tembok pembatas setinggi 2,5 meter.

Source Image: Google Map“>Google Map

Bangunan kuil ini dibangun dengan gaya arsitektur India yang dihiasi dengan gapura berwarna hijau yang ada di atas pintu gerbang kuil atau yang biasa disebut “Gopuram”. Di atas pintu gerbang kuil ada tulisan “Perhimpunan Shri Mariamman Medan Shri Mariamman Kuil” dengan gambar 2 malaikat yang membawa kalung bunga yang besar, sedangkan di atas kuil terdapat sebuah patung gajah yang menjadi lambang hewan suci dalam kepercayaan umat Hindu.

Source Image: Google Map“>Google Map

Walau sudah berusia 134 tahun, keindahan bangunan kuil ini masih sangat terjaga. Banyak para pengunjung yang datang untuk menyaksikan keindahan kuil dan nuansa religius yang masih terasa sangat kental. Tiang dan lantai dari kuil ini terbuat dari marmer dengan dilapisi karpet hijau dan di langit-langit kuil tergantung beberapa lampu mewah sebagai hiasan. Di dalam kuil terdapat tiga ruang utama sebagai tempat untuk berdoa dan 3 tiang kayu berwarna coklat yang berdiri tegak di atas semen berbentuk persegi empat. Ruangan kuil juga dikelilingi oleh gambar dan patung para Dewa, seperti Dewa Ganesha, Wisnu, Siwa, Dewi Kali (Durga) dan Dewi Aman.

Source Image: Google Map“>Google Map

Untuk masuk ke kuil ini pengunjung tidak dikenakan biaya namun para pengunjung diharuskan untuk menjaga kesopanan dalam berbicara dan berpakaian terutama bagi perempuan. Sebelum masuk pengunjung juga diharuskan membasuh kaki dan membuka alas kaki agar kebersihan kuil tetap terjaga.

Begitu memasuki kuil ini pengunjung dapat merasakan harumnya dupa agarbattis yang disebut lidi setanggi, dengan bunga warna-warni yang ada di dinding kuil, dan setiap sudut ruangan yang bertuliskan relief suci dan diukir dengan rapi.

Source Image: Google Map“>Google Map

Terdapat Arca Tuwarasakti dan relief Patung Dewa Siwa di depan pintu masuk kuil. Tuwarasakti digambarkan sebagai seorang wanita penjaga dari Dewi Shri Mariamman dengan wajah yang cantik, dan dilengkapi trisula, gada, pasa dan sikap tangan memberi peringatan pada ke-4 tangannya.

Di bagian depan dinding sebelah kanan terdapat patung pernikahan Sri Laxmi dengan patung pendeta yang menikahkan dan di bagian depan dinding sebelah kiri terdapat patung pernikahan Shri Parvathi yang digambarkan memiliki 2 tangan dengan sikap tangan salah satunya dan tangan sebelah kiri menampung air.

Source Image: Google Map“>Google Map

Di bagian dalam terdapat tiga bilik sebagai tempat pemujaan dan terdapat patung Shri Maha Visnu, Siva dan Brahmana. Di dalam ruangan kuil juga terdapat banyak patung yang terdiri dari patung Shri Murugan, Shri Mariamman Visnu, Shri Murugan, Annai, Narayanan, Vinayagar, Brahman, Sivan, Visnu, Agasthiyar, Parvathi dan Nandi. Di bagian belakang kuil juga terdapat Arca Patung Shri Krishnan, Shri Raja Rajesvapi, Tahillai Nadarjar.

Saat beribadah, bunga yang digunakan untuk bersembahyang adalah bunga baru yang baru dipetik. Tidak diperbolehkan bunga bekas yang sudah layu apalagi bunga yang sudah berjatuhan di atas tanah. Di kuil ini juga ada ruang khusus yang tidak boleh dimasuki orang lain kecuali pendeta. Berbeda dengan tempat wisata lain yang di dalamnya pengunjung bebas untuk berfoto, di 3 ruang tempat pemujaan di kuil ini dilarang untuk mengambil foto karena dianggap sebagai ruang suci yang tidak boleh dilihat oleh sembarangan orang.

Di sekitar lokasi kuil banyak terdapat penginapan dan hotel untuk pengunjung yang datang dari jauh. Letaknya yang berada di pusat kota Medan juga membuat pengunjung tidak kesulitan untuk menemukan kuil ini ditambah banyak transportasi umum yang banyak melewati lokasi ini. Inilah yang menjadi alasan bagi para pengunjung yang haus akan wisata sejarah ramai mengunjungi kuil ini dan menjadikan kuil ini sebagai kuil tertua di Sumatera Utara dengan usia yang mencapai lebih dari 1 abad.

Previous articleSejarah Gereja Graha Maria Annai Velangkanni Medan
Next articleNgintip Rahmat International Wildlife Museum & Gallery, Yuk

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.