Ulat sagu atau ulat bagot sering dijumpai pada batang pohon aren (bagot) yang sudah mati. Kalau di daerah Karo ulat ini dijadikan makanan terunik sebagai kuliner tradisional yang disebut Kidu dan di daerah Simalungun disebut Hidu atau hudi.
Kidu atau Hidu dikenal sebagai makanan yang berhasiat selain enak juga memiliki protein yang berlimpah. Memang sekilas jika diperhatikan bentuknya agak menggelikkan, terlepas dari bentuknya makanan ini sangat terkenal di Sabah dan Serawak Malaysia, juga di Indonesia Bagian Timur dan sebagian kecil diKalimantan. Nama latinnya adalah Rhynchophorus ferruginenus atau lebih dikenal sebagai ‘ulat sagu‘.
Penasaran seperti apa bentuk dan rasanya kamipun mencoba mendokumentasikan cara memasaknya. Menurut Olap Damanik dan Juandi Sihaloho makanan ini sangat terkenal di daerah Simalungun dan sangat jarang bisa kita temui. Sudah beberapa tahun ini sudah lama tidak makan hidu/ kidu, paling pas itu ditemani tuak rasanya dasyat tambah Olap Damanik sambil menggongseng ulat sagu.
VIDEO CARA MEMASAK KIDU ULAT SAGU
[tube]http://www.youtube.com/watch?v=lAGZZKFSoL4[/tube]
Selain digongseng atau dibakar, bisa dimasak gulai ataupun arsik tergantung selera. Ada juga yang langsung dimakan mentah. Rasanya memang gurih dan berlemak, mirip belalang goreng.