Parapat, ditempat ini begitu banyak menyimpan pesona alam dan budaya. Kali ini Gobatak.com coba mengangkat tentang sejarah sebuah tempat yang pernah mencatat tokoh kemerdekaan Indonesia di Tanah Batak.
Presiden Indonesia, Sukarno pernah diasingkan oleh pemerintahan Belanda pada akhir tahun 1948 bersama Haji Agus Salim lebih kurang dua bulan di Parapat, Sumatera Utara. Beragam istilah tempat dimana Presiden Sukarno pernah berada di Tanah Batak kala itu, ada yang menyebutnya “Istana Presiden“, ada pula “Pesanggrahan Presiden” – apapun itu kita sebut saja Istana Presiden Sukarno.
Setelah Presiden Soekarno diasingkan di Berastagi, oleh karena beberapa alasan keamanan saat itu maka pada tanggal 1 Januari 1949 beliau dipindahkan ke Kota Parapat. Disebuah rumah milik pemerintahan Belanda persis berada di tepi Danau Toba. Bila kita berdiri di bangunan dan memandang kedepan, maka akan terpampang dengan jelas keindahan Pulau Samosir yang dibatasi Danau Toba. Keindahan itu akan sangat sempurna tatkala matahari terbit ataupun terbenam. Dari sini jelas sekali perpindahan matahari.
Menurut beberapa sumber dan ahli mengatakan bangunan berarsitektur neoklasik atau indische Architectuur ini dibangun pada tahun 1820 dengan ukuran 10 x 20 m dan dikelilingi taman yang luas serta berkontur seluas 2 Ha. Di Rumah dua lantai inilah Presiden Soekarno ditawan selama hampir dua bulan. Bukti keberadaan beliau terlihat dari beberapa lukisan dan perabotan rumah yang dulu dipakai oleh beliau. Beberapa diantaranya seperti ruang dan tempat tidur, kursi ukir, lukisan, foto, koleksi buku, dan lainnya masih terawat dengan baik di rumah ini.
Ayo gabung di fans page Facebook nya gobatak Klik Disini, sambil minum Kopi Luwak Lintong yang asli dari tanah Batak Order Disini
Mari Bertandang ke Istana Presiden Sukarno
Tidak ada yang terlalu unik yang bisa kita dapatkan dari jejak sejarah tentang keberadaan Presiden Sukarno, mungkin bisa jadi karena saat pengasingan itu hanya dua bulan saja.
Saat bertandang ditempat ini – Jean Juge, Victor dan Jamez Pakpahan bersama team Gobatak.com sekitar July lalu hanya beberapa parabot dan foto-foto di dingding yang menceritakan tentang kebenaran Presiden Sukarno pernah tinggal di Istana tersebut. Ranjang tempat dimana Presiden Sukarno tidur di ruangannya kini sudah tidak asli lagi, tempat tidur beliau terbuat dari kayu kini sudah tidak tahan lama lagi, tutur seorang ibu yang kami temui saat itu.
Sembari melihat-lihat ruangan sekitar dan beranjak ke lantai dua, terdapat teras pas menghadap perairan Danau Toba. Sungguh indah dan menabjubkan.
Mari kita lihat-lihat sampai ke lantai dua, simak video liputan Gobatak.com berikut ini:
[tube]http://www.youtube.com/watch?v=GORjethl7nE[/tube]
Silahkan membuat tautan balik (backlink) situs ini (https://www.gobatak.com) pada website atau blog anda – untuk memasang iklan di situs gobatak, silahkan email kami di alamat ini: parhobas@gobatak.com | Mauliate. Horas
[…] Pangulu Nagori Tigabolon pernah menjabat selama lima periode, mengakui bahwa Bunker dibuat saat penjajahan Belanda tahun 1940. Keenam Bunker yang sudah dikunjungi itu kini ditumbuhi semak […]
[…] Baca Juga: Bertandang Ke Istana Presiden Sukarno Di Tanah Batak […]